mengajak bukan menyuruh
Berapa Hari Yang Lalu Ketika Saya Liburan Kuliah Saya Pulang Kampung Tercinta, Disana Saya Sebagai Seorang Pemuda Ingin Menjadi Orang Yang Aktif Dan Berambisi Sangat Kuat Untuk Memajukan Kampung Saya Ini, Kampung Saya Bernama Pulau Mubut,Kecamatan Galang Kota Batam.
Ketika Hari Jumat Telah Tiba, Tepat Pukul 11:00 WIB, Tokoh Masyarakat Mengumumkan Bahwa Hari Ini Setelah Sholat Jumat Kami Mengajak Kepada Kepala Keluarga Untuk Bermusyawarah Masalah Anak-Anak Yang Tidak Bisa Terkendali Di Kampung Mubut Ini.
Sebenarnya Masalah Yang Di Hadapi Oleh Dunia Sekarang Ini Terlebih Masalah Anak-Anak Bukanlah Menjadi Hal Yang Luar Biasa, Tapi Permasalahan Ini Sudah Menjadi Hobi Dan Kebiasaan Bagi Anak-Anak.
Saya Kembali Kepada Cerita Di Atas, Setelah Sholat Jumat Selesai Kepala Keluarga Pun Ikut Serta Hadir Dalam Rapat Umum Untuk Menyelesaikan Permaslahan Anak-Anak Di Pulau Mubut, Saya Pun Ikut Serta Dalam Rapat Ini.
Setelah Di Jelaskan, Permasalahan Anak-Anak Di Kampung Ini Sangat Banyak, Seperti Mengambil Nanas Di Kebun Orang, Dan Permasalahan Yang Menjadi Perdebatan Utama Adalah Masalah Anak-Anak Yang Masih Suka Bermain Di Waktu Shalat, Anak-Anak Yang Bermain Ini Bukan Lah Pada Usia Kelas 1 Sd Saja Tapi Juga Mencapai Kelas 3 Smp,
Setelah Di Jelaskan Oleh Pengurus Masjid, Lalu Di Minta Lah Solusi Dari Orang Tua Yang Hadir Di Masjid,’’Diam Seketika ‘’ Pak Yunus Mengangkat Tangan Seraya Memberi Masukan Dan Berkata ‘’ Sebenarnya Saya Tak Mau Ke Masjid Karena Anak-Anak Yang Selalu Berisik Ini, Sangat Menganggu, Saya Rasa Hati Tidak Khusuk, Bila Di Belakang Kita Anak Terlalu Banyak Main, (Pak Yunus Melanjutkan ) Saya Sudah Melakukan Kekerasan Dan Ketegasan Pun Anak-Anak Itu Masih Bermain Juga, Jadi Saya Sudah Tidak Tau Lagi Mau Buat Apa ‘’ Dia Berkata.Hehe
Setelah Itu Saya Memberanikan Juga Angkat Bicara Karena Saya Juga Sebagai Mahasiswa Stai, Saya Berkata Seperti Ini, Masalah Ini Bukanlah Terjadi Di Kampong Kita Saja, Tapi Saya Rasa Di Tempat Lain Juga Mengalami Hal Ini, Tapi Peristiwa Ini Bukan Lah Untuk Kita Biarkan, ‘’Jadi Pada Intinya Masalah Ini Berawal Pada Didikan Orang Tua, Karena Orang Tua Lah Yang Sangat Mengerti Keadaan Anak-Anak Mereka Sendiri, Sedangkan Tatap Muka Dengan Guru Di Sekolah Hanyalah Sedikit Saja, Seharusnya ‘’ Orang Tua Mengajak Anak Nya Sholat, Bukan Justru Menyuruh Anak Nya Sholat’’ Didikan Yang Bagaimana Ini, Karena Agama Memerintahkan Untuk Mengajak Bukan Untuk Menyuruh, ‘’Mengajak Yaitu Kita Ikut Bersama Anak Di Masjid ‘’ Kalau Menyuruh, Kita Hanya Bisa ‘’Memerintah Tanpa Kita Ikut Serta’’ Begitulah Kata-Kata Yang Terucap Dalam Suara Saya Ketika Bermusyawarah Tersebut.
Anak , Bila Tidak Di Didik Secara Agama Yang Baik Maka Masa Depan Yang Akan Di Hadapinya Akan Suram Karena , ‘’ Filosop Juga Berkata : Tanpa Ilmu Akan Bodoh Dan Tanpa Agama Akan Lumpuh.
Betapa Pentingnya Agama Yang Harus Di Tanamkan Seorang Ibu Bapak Kepada Anak Nya Agar Membuahkan Hasil Yang Penuh Dengan Cahaya Iman, Karena Darah Muda Adalah Darah Yang Berapi Api(Bang Haji Roma Irama), Sungguh Sayang Masa Muda Tak Di Hiasi Dengan Keindahan Akhlak Dan Ketulusan Budi.
Tetapi Seandainya Di Pikir Pikir , Jadi Heran ?
Mengapa Anak Muda Sekarang Sangat Jauh Penghargaan Terhadap Masjid Dan Tempat Ormas Islam Lainya,
Orang Tua Pernah Berkata : Orang Asing Non Muslim, Yahudi , Tak Menghancurkan Secara Langsung Uma Tislam Dengan Cara Kata Kata‘’ Masuk Lah Ke Agama Kami, Tak Seperti Itu , Tapi Dengan Mereka Membuat Teknologi Yang Menghanyutkan Pemuda Itu , Sungguh Sangat Berhasil Visinya.
Dan Toh Sekarang , Apa Yang Mereka Yahudi Inginkan Sudah Tercapai , Berapa Banyak Anak Kaum Muslimin Yang Pada Saat Sholat Dia Asyik Larut Dalam Teknologi,( Astaghfirullah).
Comments
Post a Comment
Komentar lah dengan baik dan sopan